Petugasdari Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menunjuk peta Traffic Separation Schemes (TSS) atau Bagan Pemisahan Alur Laut di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Banten, Kamis (11/6/2020). Sesuai keputusan IMO (International Maritime Organization) Pemerintah Indonesia diberi wewenang mengatur lalu lintas pelayaran Internasional di Selat Sunda dan Selat Lombok sehingga setelah TSS Jumlahini masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi. Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Indonesiainside.id, Jakarta -- PangkoarmadaI Laksamana Muda Ahmad Heri Purwono meninjau lalu lintas Pelayaran Selat Sunda jelang Pemberlakuan Traffic Separation Schemes (TSS) atau Bagan Pemisahan Alur Laut dari KRI Usman Harun yang tengah berlayar di Selat Sunda, Banten, Kamis (11/6/2020). Sesuai keputusan IMO (International Maritime Organization) Pemerintah Indonesia diberi wewenang mengatur lalu lintas pelayaran Vay Tiền Nhanh. Kapal ferry KMP Royce 1 terbakar di sekitar perairan Merak. ANTARA FOTO/HO-Basarnas Banten Cilegon, CNN Indonesia - Ketegangan berlangsung dalam operasi penyelamatan Kapal Motor Penyeberangan KMP Royce 1 yang terbakar di dekat Pulau Tempurung, perairan Selat Sunda, Sabtu 6/5 sore. Berikut KMP Royce 1 terbakar sekitar pukul WIB usai berangkat dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Awak Kapal memberitahu kepulan asap di dalam kapal dan meminta pertolongan lewat kapal Tugboat TB mendengar siaran radio permintaan tolong dari tengah laut itu. Siaran radio komunikasi itu juga didengar oleh operator radio atau dispatcher PT Pelabuhan Cilegon Mandiri PCM di channel 16. Sekitar pukul WIB, terdengar ada pertanyaan dari kapal ferry lainnya yang menanyakan kepulan asap di KMP Roice. Operator bahwa ada api dan sedang berusaha WIB, KMP Royce 1 meminta bantuan kepada kapal terdekat untuk memadamkan kobaran api yang semakin membesar, serta membantu proses evakuasi penumpang."Dispatcher PCM mendengar broadcast VTS, telah terjadi kebakaran di area pintu masuk penyebrangan Ferry Merak. Nama kapal KMP Roice 1. Dari AIS, terdeteksi di posisi Lat 05 - LS, Long 105 - BT," ujar Muhammad Willy, Dirut PT PCM, Minggu 07/05/2023.Tugboat milik BUMD Pemkot Cilegon, TB Martha Venture dan TB Martha Green yang berada di Dermaga Indahkiat, serta TB Gunung Santri di Dermaga Krakatau Bandar Samudera KBS, diperintahkan menuju lokasi kapal WIB, TB Martha Venue Toba dilokasi dan segera mengevakuasi penumpang ke Dermaga 3 Pelabuhan waktu 10 menit, TB Martha Green yang datang menyusul memadamkan kobaran api yang mulai membesar. Selanjutnya, TB Gunung Santri ikut membantu proses evakuasi lanjutan."TB. Gunung Santri mengassist KMP Dorothy agar bisa mengevakuasi penumpang KMP Roice. TB. Gunung Santri juga mengevakuasi tiga crew KMP Roice dari sekoci dan dipindahkan ke kapal patroli. Dokumen kapal dan dokumen kru KMP Roice berhasil diselamatkan dari sekoci," penumpang yang di evakuasi oleh tim SAR gabungan dibawa ke Dermaga 1 dan 3 Pelabuhan Merak, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan penanganan lanjutan oleh tim lainnya. Sedangkan tugboat lainnya terus melakukan pemadaman di KMP Roice 1 hingga larut malam."TB. Martha Green melakukan pemadaman sejak pukul WIB sampai pukul WIB," korban jiwaDalam insiden kebakaran KMP Royce 1 di perairan Selat Sunda, berdasarkan data per Sabtu 7/5 malam, sembilan orang mengalami luka dan belum ada laporan korban jiwa. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika RSKM dan Puskesmas Pulomerak."Sampai saat ini korban luka ringan sebanyak sembilan orang, terdiri dari empat orang dirawat di RSKM Cilegon dan lima orang luka ringan dirawat di Puskesmas Pulomerak," ujar Kepala Bidang Humas Polda Banten Didik Hariyanto, dalam keterangannya, Sabtu 6/5.Meski begitu, tim kedokteran dan Disaster Victim Identification DVI Polda Banten sudah bersiaga di Pelabuhan Merak."Sampai dari hasil evakuasi belum ada korban yang ditemukan meninggal dunia," Kota Cilegon Helldy Agustian mengungkapkan para korban umumnya menderita sesak nafas hingga memar. Mereka kemungkinan besar menghirup asap kebakaran hingga terbentur benda keras saat insiden."Di puskesmas, ada benjol, ada sesak nafas, kemudian ada yang dibawa ke IGD RSKM," ujar dia, Sabtu 6/5.KMP Royce 1 sendiri memuat 140 penumpang dan 79 kendaraan dari berbagai jenis. Mereka rerdiri dari enam anak-anak, 115 laki-laki dan 25 perempuan. Mereka di evakuasi oleh Basarnas, Polairud Polda Banten hingga TNI ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan meski api diduga kuat bersumber dari sebuah bus yang naik kapal tersebut. rnd/arh [GambasVideo CNN] JAKARTA, - Badan Keamanan Laut Bakamla berhasil mengintersep kapal survei China, Xiang Yang Hong 03 yang terbukti mematikan Automatic Identification System AIS ketika melintasi perairan Selat Sunda pada Rabu 13/1/2021 malam. "Bakamla RI berhasil mengintersep kapal survei China Xiang Yang Hong 03 di Selat Sunda pada Rabu 13/1/2021," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis, Kamis 14/1/2021. Adapun AIS sendiri merupakan sistem tracking kapal otomatis yang memberikan informasi tentang keadaan posisi, waktu, haluan, dan kecepatannya untuk kepentingan keselamatan pelayaran. Baca juga Fakta Kapal China Menolak Pergi dari Natuna, Yakini Tak Masuk ZEEI, Bakamla Turun Tangan Wisnu menjelaskan, intersep kapal China ini bermula ketika Pusat Komando dan Pengendalian Puskodal Bakamla mendeteksi Xiang Yang Hong 03 tengah berlayar di perairan Selat Sunda. Saat itu, kapal terdeteksi tengah melaju dengan kecepatan 10,9 knot dan haluan ke barat daya. Berdasarkan pantauan, kapal tersebut telah mematikan AIS sebanyak tiga kali selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia–I ALKI-I. Ketiganya ketika melintasi Laut Natuna Utara, Laut Natuna Selatan, dan Selat Karimata. Menerima informasi tersebut, Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksamana Pertama Bakamla Suwito yang sedang memimpin tim SAR Bakamla mengevakuasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu langsung berkoordinasi dengan komandan SAR gabungan. Baca juga Kapal China Kembali Masuk Laut Natuna, Menolak Pergi Meski Sudah Diusir Bakamla Ia kemudian memerintahkan komandan kapal KN Pulau Nipah 321, Letkol Bakamla Anto Hartanto untuk segera bertolak menuju selat sunda mendekati kapal pukul WIB, KN Pulau Nipah 321 segera bertolak menuju Selat sunda. Kapal kemudian tiba di lokasi sekitar pukul WIB dan mendeteksi kapal survei China berada pada jarak 40 Nm dengan kecepatan 9 knot dan arah haluan ke selatan. KN Pulau Nipah lalu meningkatkan kecepatan hingga 20 knot untuk mendekati kapal tersebut. "Sekitar pukul WIB, Kapal Xiang Yang Hong 03 terdeteksi pada jarak 10 Nm dari kapal Bakamla. KN Pulau Nipah 321 membuka komunikasi melalui radio marine band di channel 16 dan mendapat respon dari kapal survei China tersebut," kata Wisnu. Baca juga Empat Kapal China Masuki Perairan Jepang, Pelanggaran Pertama pada 2021 Berdasarkan hasil komunikasi dan identifikasi, diketahui bahwa kapal ini memang bertolak dari China menuju Samudera Hindia dan melewati perairan Indonesia menggunakan Hak Lintas Alur Kepulauan sesuai dengan UNCLOS. Dari keterangan yang diberikan, penyebab tidak terdeteksinya AIS dalam tiga periode waktu disebabkan karena adanya kerusakan pada sistem tersebut. Merujuk Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis bagi Kapal yang berlayar di Wilayah Perairan Indonesia tertanggal 20 Februari 2019, dseibutkan setiap kapal berbendera Indonesia dan kapal asing yang berlayar di wilayah perairan Indonesia wajib memasang dan mengaktifkan AIS. Setelah itu, KN Pulau NIpah 321 terus membayangi kapal survei China hingga keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ZEEI. Sekitar pukul WIB, kapal sasaran telah keluar dari ZEEI. Selanjutnya, KN Pulau Nipah 321 putar arah kembali ke daerah operasi SAR. "Kamis pagi, sekitar pukul KN Pulau Nipah 321 tiba di daerah SAR dan bergabung kembali dengan tim SAR gabungan pesawat Sriwijaya Air SJ 182," imbuh Wisnu. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Jum'at, 15/01/2021 0816 WIB Foto Bakamla RI Bayangi dan Usir Kapal Coast Guard China di Laut Natuna Utara. CNBC. Jakarta, - Badan Keamanan Laut Bakamla Republik Indonesia membayangi satu unit kapal asing di Selat Sunda. Kapal itu berbendera China. "Bakamla RI berhasil membayangi kapal survei China di Selat Sunda pada rabu malam 13/1," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita melalui keterangannya, Kamis 14/1/2021. Kapal itu bernama Xiang Yang Hong 03. Kapal Xiang Yang Hong 03 sedang berlayar di Selat Sunda dengan kecepatan 10,9 knots dengan haluan ke arah barat daya. "Kapal tersebut telah mematikan AIS Automatic Identification System sebanyak tiga kali selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia," kata Wisnu. AIS merupakan sistem tracking kapal otomatis yang berisi informasi mengenai keadaan kapal baik posisi, waktu, haluan, dan kecepatan. kapal Xiang Yang Hong 03 mematikan AIS saat berada di Laut Natuna Utara, Laut Natuna Selatan, dan Selat Karimata. Padahal, menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis, setiap kapal Indonesia ataupun kapal asing yang melintasi perairan Indonesia wajib mengaktifkan AIS. Menerima kabar tersebut, Direktur Operasi Laut Bakamla Laksamana Pertama Bakamla Suwito memerintahkan Letkol Bakamla Anto Hartanto untuk menuju Selat Sunda. KN Pulau Nipah 321 mengejar Kapal Xiang Yang Hong 03 di Selat Sunda. "Sekitar pukul WIB Kapal Xiang Yang Hong 03 terdeteksi pada jarak 10 Nm dari kapal Bakamla. KN Pulau Nipah 321 membuka komunikasi melalui radio marine band di channel 16 dan mendapat respons dari kapal survei China tersebut," sebut Wisnu. Dari hasil komunikasi, Kapal Xiang Yang Hong 03 bertolak dari China menuju Samudra Hindia. "Dari keterangan yang diberikan, penyebab tidak terdeteksinya AIS dalam tiga periode waktu disebabkan karena adanya kerusakan pada sistem tersebut," lanjut Wisnu. KN Pulau Nipah 321 tak bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena cuaca buruk. Akhrinya, KN Pulau Nipah 321 mengawal Kapal Xiang Yang Hong 03 keluar dari zona perairan Indonesia. "KN Pulau Nipah 321 terus membayangi kapal survei China hingga keluar dari ZEEI Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia," tutupnya.

monitoring kapal selat sunda